Pages

Rabu, 16 Januari 2013

Manajemen Mutu Proyek

Menurut organisasi internasional untuk standarisasi, ISO, mutu didefinisikan sebagai keseluruhan karakteristik dari suatu kesatuan yang membawa kepada kemampuan pencapaian standar kebutuhan yang disyaratkan. Manajemen mutu proyek merupakan suatu proses untuk memberikan jaminan bahwa hasil-hasil dari suatu proyek sesuai dengan standar atau sasaran yang telah ditetapkan.

Proses Manajemen Mutu

Proses dalam suatu manajemen mutu proyek terdiri atas :
·         Perencanaan Mutu : mengidentifikasi standar mutu yang berkait dengan proyek dan bagaimana cara pencapaiannya.
·         Jaminan Mutu : mengevaluasi keseluruhan pencapaian proyek untuk memastikan proyek tersebut sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
·         Pengendalian mutu : monitoring proyek secara khusus untuk memastikan bahwa pelaksanaan proyek telah memenuhi standar mutu serta uuntuk mengidentifikasi cara meningkatkan mutu secara keseluruhan.

Manajemen Mutu Modern
·         Menitikberatkan  pada kepuasan pelanggan/stakeholder
·         Menyukai pencegahan ke pemeriksaan
·         Mengenali tanggung jawab manajemen untuk mutu
Beberapa konsep manajemen mutu modedrn dikembangkan oleh pakar-pakar manajemen mutu seperti Deming, Juran, Crosby, Ishikawa, Taguchi, dan Feigenbaum.

Perencanaan Mutu

·         Salah satu kegiatan penting dalam manajemen mutu adalah merancang mutu dan mengkomunikasikan factor-faktor penting yang secara langsung berperan untuk memenuhi kebutuhan kustomer/stakeholder.
·         Perancangan berdasarkan eksperimen akan membantu mengidentifikasi variabel yang mempunyai pengaruh pada keseluruhan hasil suatu proses dalam suatu proyek.
·         Banyak aspek yang mempengaruhi perancangan mutu seperti kemampuan, corak, keluaran sistem, pencapaian, keandalan, dan sebagainya.

Jaminan Mutu

·         Jaminan mutu meliputi semua aktivitas yang berhubungan dengan bagaimana standar mutu uuntuk suatu proyek dapat dicapai.
·         Sasaran dari jaminan mutu ini adalah adanya peningkatan mutu yang berkelanjutan.
·         Benchmarking dapat digunakan untuk menghasilkan gagasan untuk peningkatan berkwalitas.
·         Audit mutu dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi bagaimana cara meningkatkan pencapaian atas proyek pada masa depan atau sekarang.

Pengendalian Mutu

Keluaran dari proses pengendalian mutu yang utama adalah :
·         Pengambilan keputusan
·         Pengerjaan ulang
·         Penyesuaian proses
Beberapa tool dan teknik dalam pengendalian mutu antara lain :
·         analisa pareto
·         statistik sampling
·         diagram kendali mutu (diagram : p, c, R,  s, x dll) ß Baca buku statistika/manajemen mutu
·         pengujian


Upaya Peningkatan Mutu Proyek IT

Beberapa usul untuk meningkatkan mutu proyek IT meliputi :
·         Kepemimpinan yang memperhatikan/peduli akan mutu
·         Pemahaman ongkos mutu
·         Memusatkan pada faktor tempat kerja dan pengaruh organisatoris yang mempengaruhi mutu
·         Mengikuti perkembangan model-model untuk meningkatkan mutu

Sumber : mata kuliah manajemen proyek

Manajemen Biaya Proyek

Pentingnya Manajemen Biaya Proyek

·          Proyek IT mempunyai track record yang buruk dalam hal penggunaan biaya untuk mencapai sasaran proyek
·       Hasil studi yang dilakukan oleh CHAOS menjelaskan bahwa sejak tahun 1995, rata-rata penggunaan biaya mencapai 189% diatas perkiraan biaya asli  189%, namun mengalami peningkatan hingga 45% pada studi yang dilakukan pada tahun 2001.
·          Pada tahun 1995, proyek IT yang tertunda (dibatalkan) mencapai $81 milyar.
  
Biaya dan Manajemen Biaya Proyek
·         Biaya adalah suatu sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai suatu sasaran yang bersifat khusus
·         Biaya-biaya biasanya diukur dengan satuan uang seperti rupiah, dolar atau mata uang lainnya.
·    Manajemen Biaya Proyek adalah suatu proses atau kegiatan yang diperlukan untuk memastikan bahwa proyek akan dapat diselesaikan dalam suatu anggaran yang telah disetujui.
  
Proses yang dilakukan dalam manajemen biaya proyek
·           Perencanaan sumber daya : menentukan sumber daya apa saja yang digunakan dan berapa jumlahnya.
·   Estimasi Biaya : menyusun suatu perkiraan biaya-biaya dan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek.
·    Penganggaran Biaya : membuat suatu alokasi perkiraan biaya secara menyeluruh ke dalam rincian pekerjaan untuk menetapkan suatu baseline sebagai ukuran kinerja.
·          Pengendalian Biaya : melakukan pengendalian terhadap perubahan-perubahan pada anggaran proyek
  
Prinsip Dasar dalam Manajemen Biaya Proyek
CEO (Chief Executive Officer) atau manajer eksekutif perusahaan sebagai salah satu stakeholder proyek yang sangat penting perannya, biasanya mengetahui lebih banyak tentang keuangan perusahaan, namun sedikit mengetahui tentang IT. Sehingga manajer proyek IT harus dapat menjembatani antara kebutuhan biaya proyek dengan keuangan perusahaan dalam bahasa mereka. Prinsip yang paling mendasar untuk dapat dipahami oleh seorang manajer proyek antara lain berkaitan dengan :
·         Laba : Pendapatan dikurangi biaya
·         Siklus Hidup Biaya : Taksiran biaya proyek secara menyeluruh selama umur proyek
·         Analisis Arus Kas : Ditunjukkan dengan estimasi aliran-aliran biaya dan manfaatnya untuk suatu proyek
·         Biaya dan Manfaat dapat terukur (tangible) dan tidak terukur (intangible), langsung (direct) maupun tidak langsung (indirect)
·         Biaya yang dikeluarkan tidak harus selalu menjadi criteria dalam memilih/seleksi proyek


Sumber : materi mata kuliah manajemen proyek

Six Sigma

Six sigma berarti proses kita tidak akan membuat barang cacat lebih dari 3,4 setiap satu juta produk atau jasa yang diterima oleh pelanggan, semakin sedikit cacat yang anda buat maka sigma levelnya akan semakin tinggi. Untukbisa melihat lebih detail lagi tentang sigma level, lihat tabel di bawah ini:

Six Sigma sebagai Metodologi
Dalam pemecahan suatu masalah, six sigma menyediakan metodologi yang dikenal dengan DMAIC. Define adalah memvalidasi masalah, Measure adalah mengukur masalah tersebut, Analyze mencari sumber atau akar permasalahan, Improve menentukan, memprioritaskan, dan mengimplementasi solusi dari tiap masalah yang sudah tervalidasi, Control adalah menjaga agar solusi yang sudah diterapkan tetap berjalan agar permasalahan tidak muncul kembali.

Metodologi dalam six sigma tidak harus menggunakan DMAIC, ketika anda berkeinginan untuk membuat suatu produk baru kita mengenal DMADV. Kita akan bahas lebih detail dalam artikel-artikel selanjutnya tentang metodologi ini

Six Sigma sebagai Sistem Manajemen
Penggunaan alat ukur yang konsisten akan menmbantu organisasi memahami dan mengontrol proses intinya, dan dengan metodologi problem solving yang sistematis akan membantu organisasi mendapatkan solusi yang berdasarkan akar permasalahan.
Namun, pada kenyataannya menerapkan alat ukur  dan disiplin metodologi yang tepat ternyata belum menjamin organisasi untuk mencapai peningkatan kinerja yang luar biasa.
Untuk itu, pada tataran yang lebih tinggi, six sigma bisa dipakai juga sebagai praktikal sistem manajemen yang berfokus pada empat area:
  • Memahami siapa pelanggan dan kebutuhannya
  • Menyeleraskan strategi dan proses-proses inti dalam pemenuhan kebutuhan tersebut
  • Menggunakan analisa data yang rinci untuk memahami dan meminimalkan variasi pada proses inti
  • Infrastruktur yang kuat,untuk menjamin jalannya aktivitas perbaikan dalam organisasi dapat melaju  bebas hambatan
Jika  alat ukur yang tepat, metodologi yang terbukti, dan manajemen sistem yang kuat digabungkan maka organisasi anda akan merasakan dampak perbaikan yang besar.

Sumber : http://sixsigmaindonesia.com/metodologi-six-sigma-improve/

Diagram Pareto

Diagram Pareto dikembangkan oleh Vilfredo Frederigo Samoso pada akhir abad ke-19 merupakan pendekatan logic dari tahap awal pada proses perbaikan suatu situasi yang digambarkan dalam bentuk histogram yang dikenal sebagai konsep vital few and the trivial many untuk mendapatkan menyebab utamanya. Diagram Pareto telah digunakan secara luas dalam kegiatan kendali mutu untuk menangani kerangka proyek; proses program; kombinasi pelatihan, proyek dan proses, sehingga sangat membantu dan memberikan kemudahan bagi para pekerja dalam meningkatkan mutu pekerjaan. 

Tujuan Diagram Pareto :
1.    Menentukan prioritas karena keterbatasan sumberdaya
2.    Menggunakan kearifan tim secara kolektif
3.    Menghasilkan consensus atau keputusan akhir
4.    Menempatkan keputusan pada data kuantitatif

Prinsip Pareto juga dikenal sebagai aturan 80/20 dengan melakukan 20% dari pekerjaan bisa menghasilkan 80% manfaat dari pekerjaan itu. Aturan 80/20 dapat diterapkan pada hampir semua hal, seperti:
    * 80% dari keluhan pelanggan timbul 20% dari produk atau jasa.
    * 80% dari keterlambatan jadwal timbul 20% dari kemungkinan penyebab penundaan.
    * 20% dari produk atau account untuk layanan, 80% dari keuntungan Anda.
    * 20% dari-tenaga penjualan menghasilkan 80% dari pendapatan perusahaan Anda.
    * 20% dari cacat sistem penyebab 80% masalah nya.
 
Ada delapan tahap yang tercakup dalam pembuatan diagram Pareto, seperti :
a)  Kumpulkanlah sebanyak mungkin data yang menunjukkan sifat dan frekuensi peristiwa tersebut.
b)  tentukan kategori yang akan digunakan untuk menganilisa data tersebut.
c)  alokasikan frekuensi peristiwa menjadi kategori yang berbeda.
d)  hitunglah frekuensi tersebut ke dalam prosentase.
e)  buatlah diagram batang.
f)   kemudian urutkanlah diagram batang tersebut mulai dari yang terbanyak.
g)  ceklah dampak pareto dalam diagram batang tersebut.
h)  apabila dampak pareto jelas, ambil tindakan pada item / fakto yang paling umum. \


Sumber:https://sites.google.com/site/kelolakualitas/Pareto-Diagram-Diagram-Pareto-Pengertian-manfaat-prinsip-cara-membuat-contoh-Pareto-Diagram-Diagram-Pareto

Selasa, 01 Januari 2013

Pengantar Manajemen Proyek

Manajemen Proyek Bisa didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggota nya dengan memanfaatkan SD seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dengan adanya manajemen proyek maka akan terlihat batasan mengenai tugas, wewenang,dan tanggung jawab dari pihak yang terlibat dalam proyek. Baik secara langsung maupun tidak langsung.

Fungsi manajemen proyek dapat direalisasikan dengan jelas dan terstruktur, maka tujuan akhir dari sebuah proyek yaitu:

1. Tepat waktu
2. Tepat kuantitas
3. Tepat kualitas
4. Tepat biaya
5. Tidak adanya gejolak sosial
6. Tercapainya tujuan dengan baik

sumber: http://www.ilmusipil.com/manajemen-proyek

Rabu, 08 Februari 2012

Monggo Di Order

Ayoo para lelaki yang ingin tampil lebih casual. Bisa d order Kaos Lucas yang bikin kamu makin disukai para wanita. Harga Rp 89.900,00 belum termasuk ongkir (daerah Bekasi bebas biaya ongkir). More info call 083867123808. Jangan modelnya yang di order yaa. Monggoooo.....

siapa mau???



Tas fashion Banvou dengan kesan elegan akan menambah manis penampilan anda. Dengan warna pink elegan akan memukau siapa saja yang melihatnya. Harga kisaran Rp 255.900,00 (belum termasuk ongkos kirim). Berminat? Hubungi 083867123808. Jangan sampai keduluan yang lain.......